Tentang Shadow Teacher

Apa dan Siapakah Shadow Teacher itu?

Kriteria GURU PENDAMPING / SHADDOW TEACHER
(copas dari Situs College of Allied Educators Indonesia)
Apa itu Guru Pendamping atau Shadow Teacher?

Guru Pendamping atau sering dikenal dengan istilah shadow teacher, adalah seorang pendamping di bidang pendidikan pra-sekolah (pendidikan usia dini) dan sekolah dasar yang bekerja secara langsung dengan seorang anak berkebutuhan khusus selama masa tahun-tahun pra-sekolah dan sekolah dasar. Salah satu dari kriteria utama seorang Guru Pendamping (shadow teacher) adalah memahami karakteristik dan keanekaragaman dari anak-anak dengan kondisi kekhususan dan bagaimana menanganinya dengan baik dan benar.
Menyediakan seorang Guru Pendamping yang berkualitas dan berkompeten sangat membantu anak berkebutuhan khusus dapat mengikuti kelas dengan maksimal ketika perhatian penuh dan fokus diperlukan bagi seorang anak untuk menerima dan memproses informasi yang disampaikan ketika kegiatan belajar dan mengajar sedang berlangsung di dalam kelas. Para Guru Pendamping sudah seharusnya memiliki pendidikan dan pelatihan secara berkesinambungan agar dapat membantu siswanya berinteraksi dengan siswa lainnya, serta membantu siswa tersebut dengan pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tugas sekolahnya. Guru Pendamping seharusnya dapat mengendailkan dan mampu mengantisipasi perilaku yang tidak diinginkan dari anak berkebutuhan khusus di dalam kelas.
Pelayanan seorang guru pendamping sangat bermanfaat dan dapat meningkatkan kualitas belajar anak di kelas secara keseluruhan. Tentu saja dibutuhkan keterampilan khusus untuk dapat menjadi guru pendamping. Dengan keterampilan tersebut, seorang guru pendamping dapat membantu menangani kondisi kekhususan yang seringkali menjadi gangguan pada kegiatan belajar anak. Seorang guru pendamping diharapkan mampu membantu anak dalam banyak hal, seperti konsentrasi (focus), komunikasi, partisipasi dalam kelas, sosilisasi, bersopan santun dan mengendalikan perilakunya.
Walaupun wali atau guru kelasnya mampu melayani dan mengajar dengan baik dengan tujuan dan arah yang jelas, namun tetap mereka tidak memiliki keterampilan dan pelatihan khusus seperti yang dimiliki oleh seorang Guru Pendamping. Seorang Guru Pendamping harus mampu memudahkan penyampaian pelajaran-pelajaran di kelas kepada anak berkebutuhan khusus dengan tujuan untuk memaksimalkan pemahaman sang anak.

Yang satu ini saya ambil dari komen seorang terapis:

Guru Shadow..adalah guru pendamping anak. Diusahakan guru Shadow adalah seorang terapis atau yang memahami kemampuan anak di dalam perilaku dan akademik serta kemampuan berbahasanya, sehingga diharapkan juga guru Shadow bisa menjembatani antara anak dengan guru, anak dengan orang tua juga anak dengan terapisnya berdasarkan kemampuan yang dikuasai untuk digeneralisasikan di sekolah ataupun di kelas juga di lingkungan luar.
Misalnya saat berbaris anak biasa diletakkan di barisan depan terus oleh guru kelasnya…untuk supaya anak tidak terpola Shadow bisa membantu menginformasikan kepada guru kelas untuk anak supaya bisa dipindahkan barisan di urutan tengah atau belakang. Bila terjadi perilaku yang terpola maka masalah itu akan dicatat Shadow untuk ditindaklanjuti di sessi terapi dan juga dilatihkan bersama dengan orang tua di rumah.
Shadow juga mencatat dan memberikan laporan perkembangan dan masalah anak di dalam kelas. Misalnya :
Untuk masalah :
1. Anak kesulitan berbaris, dan cenderung lari
2. Anak kurang mau menunggu saat selesai mengerjakan tugas, sambil menunggu temannya selesai anak tetap harus duduk diam di bangkunya.
3. Anak suka menutup telinga saat pelajaran bahasa (misalnya) dikarenakan suara guru terlalu keras atau melengking sehingga membuat anak di atraksi,
4. Anak kesulitan menulis/menyalin dari papan tulis.
5. Dll

Dari masalah dicatat kembali apa yang Shadow lakukan sebagai solusinya
Solusi atas masalah :
1. Anak didampingi dalam berbaris, Shadow berada di posisi bersebelahan dengan anak
2. Anak diberi tugas tambahan oleh Shadow bila anak mengganggu kelas, untuk dikerjakan. Bisa juga …karena kelas terganggu, maka Shadow mengajak anak untuk keluar kelas dan melakukan pengamatan lingkungan (materi penggeneralisasian terapi bisa diberikan–> biasanya materi identifikasi benda dengan tunjuk)
3. Shadow menginformasikan kepada guru mata pelajaran tersebut untuk mengurangi volume suara.
4. Shadow membantu mendiktekan kepada anak untuk ditulis kembali
5. Dll

Kemudian saran yang dilakukan orang tua atau terapis :
Harap dilanjutkan untuk latihan di sessi terapi berbaris, menyalin dari papan tulis, dan terapi musik untuk melatih kepekaan suara.

Itu contoh laporan Shadow baik ke guru maupun ke orang tua juga terapisnya.

* menjembatani anak dengan teman-temannya…proses sosialisasi dimasukkan ketika anak sudah siap bersosialisasi. Dengan kata lain anak sudah mampu dalam verbal, komunikasi sederhana ataupun spontan.
Bisa diset kegiatan berbagi makanan bersama teman dengan menghafal nama teman satu Persatu, membagi buku teman2nya (kerjasama Shadow dengan guru), saat ke toilet libatkan temannya untuk peduli kepada anak dengan membantu anak tersebut tentunya. Tentunya Shadow juga mengamati teman mana yang cocok untuk membantu dan peduli. Minta kepada orang tua reward untuk dibagikan di akhir bulan dengan seijin guru kelas karena kepeduliannya pada anak didik kita.

*menjadi jembatan antara anak dengan orang tua temannya. libatkan peran orang tua dan guru dalam memberi informasi tentang anak didik kita. Supaya orang tua teman yang lain juga bisa bersahabat dan mengingatkan anaknya untuk saling memperhatikan satu dengan yang lain tanpa membedakan tingkat kebutuhan khususnya.

Leave a comment